Ia tiada lain ingatan. Tiada lain ingatan yang tidak pernah berhasil dilemparkannya keluar dari dirinya sebab manusia pada akhirnya adalah ingatan belaka.
Cahaya mentari menembus awan. Melewati celah kecil. mengarah ke balik batu besar. di tempat itu terbaring luka. Dari hati yang pernah menemukan cinta. Sebatas fatamorgana. Mengisahkan hati sunyi sendiri. Ia tersesat karena intiusi. Ia terluka lagi da lagi. Dan semua ini. Tentang hati yang pernah tersakiti.
Selama laut masih bergelombang Dan moke masih terus dituang Mendampingi kunyahan sirih pinang Gelas-gelas akan tetap menengadah Mengharap jatuhnya tetes-tetes baru Melunasi luka-luka
“Sebagai aktivis dan seniman rakyat, Wiji Thukul memang dengan tepat menggambarkan keterwakilan kelas sosialnya. Pilihan untuk kemudian bergabung bersama petani, buruh, dan kaum miskin lainnya dalam semangat yang semakin menguat, bahwa segala bentuk kemiskinan itu bukanlah semata-mata hadiah dari kekuasaan Tuhan, akan tetapi peluang dan kesempatan itu telah dilahap oleh kekuasaan politik dan …
Buku merenda kata mendulang makna merupakan salah satu wujud nyata upaya Balai Bahasa Jawa Tengah menyediakan bahan bacaan bagi masyarakat. Buku yang kehadirannya digagas sebagai bahan bacaan tingkat lanjutan ini memuat 42 tulisan proses kreatif sastrawan Jawa tengah.
Menjelajahi puisi-puisi dalam kumpulan ini, terbayangkan dalam pikiran kita sejumlah hal. karena dalam dan melalui bahasa pilihannya, para penyair memang membangun sejumlah hal. Disamping refleksi emosional dan intelektual yang di timba dari sumur pengalaman individualnya tatkala bersemuka dengan realitas, juga dijumpai refraksi (tidak hanya refleksi) keadaan dan pengalaman yang ditimba dari su…
Buku berjudul bahasa meme : Bahasa kritik milenial ini merupakan salahsatu wujud nyata upaya Balai Bahasa Jawa Tengah menyediankan bahan bacaan bagi masyarakat. Buku ini memuat lima belas naskah esai yang terdiri atas sepuluh naskah pemenang sayembara penulisan esai bagi guru dan remaja Jawa Tengah 2019 kategori remaja dan lima naskah yang luus seleksi penerbitan.
Selama ini kita tidak bisa menemukan sajak-sajak Chairil Anwar dalam satu buku. sebagian kita temukan dalam Deru Campur Debu dan Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus, sedangkan sebagian lagi kita jumpai dalam Tiga Menguak Takdir dan Chairil Anwar Pelopor Angkatan 45. Akan tetapi, sajak-sajak yang terdapat dalam pelbagai buku itu sekarang disatukan dalam Aku Ini Binatang Jalang. Sel…