Text
Pacar merah Indonesia
Sesudah lebih dari 60 tahun, Pacar Merah Indonesia, novel petualangan Tan Malaka yang sangat menarik ini dapat dibaca kembali oleh khalayak luas berkat cetak ulang ini. Karya ini serupa roman petualangan yang memikat, lengkap dengan spionase, politik, dan romantika di lokasi-lokasi yang menarik, baik di Asia maupun negara-negara adikuasa imperialis Prancis dan Amerika Serikat. Buku ini jadi semakin menarik jika kita mengetahui sedikit tentang latar belakang pengarang, Matu Mona, cara dia menggarap buku ini, dan tentang sambutan khalayak pembaca cetakan pertama buku ini. Matu Mona-- nama samaran dari Hasbullah Parindurie- dilahirkan di Deli dan dibesarkan di Medan. Di karya ini, Matu Mona membubuhkan beberapa fakta sejarah tentang gerakan komunis dan gerakan kiri-radikal - terutama tentang beberapa pemukanya dengan khayalannya sendiri. Pemimpin komunis Indonesia yang sangat terkenal seperti Semaun, Muso, Alimin, dan Darsono yang sewaktu Matu Mona menulis buku ini, semua berada di luar negeri karena dibuang atau melarikan diri dari Hindia-Belanda Dalam buku ini mereka muncul dengan nama yang mudah dikenali, yaitu Muso sebagai Paul Musotte, Alimin sebagai lvan Alimsky, Darsono sebagai Darsonoff, dan Semaun sebagai Semounoff. Sedangkan tokoh pemimpin utama ini,TAN MALAKA, namanya tidak mudah dikenali dalam roman ini. Di Thailand dia bernama Vichitra dan di Cina dia menggunakan nama Tan Min Kha- yang segera mengingatkan nama aslinya tapi untuk seterusnya dia disebut Pacar Merah" . Ada dua teman seperjuangan Tan Malaka lagi yang ada dalam roman ini, yaitu Soebakat sebagai Soe Beng Kiat dan Djamaluddin Tamin sebagai Djalumin. Selamat menikmati novel sejarah yang sangat memikat ini, Setelah ini, kami masih akan menerbitkan lanjutan novel Pacar Merah Indonesia ini, Pacar Merah Indonesia 2, dan Pacar Merah Indonesia 3.
Tidak tersedia versi lain