Text
Eksis berpikir jernih dan jadi diri sendiri (BI)
Kang Maman (Penulis, Pegiat Literasi, Kreator & Pemulung Kata-kata)
“Setiap orang bisa menggaungkan kalimat ‘Jadilah diri sendiri’. Bahkan, setiap orang bisa dengan mudah menasihati orang lain, “Jadilah diri sendiri!” Tapi, tanpa disadari, mereka hilang tak berbekas di tengah kerumunan, justru karena gaungan “Jadilah diri sendiri!” Mengapa itu bisa terjadi? Buku ini bisa menjadi cermin untuk menemukan jawabnya. Hati-hati, kadang-kadang kita sendiri tidak mengenal sosok yang ada di dalam cermin di hadapan diri kita.”
Prof. DR. Ir. Asep Saefudin (Rektor Universitas Al Azhar Jakarta)
“Tidak banyak orang masuk ke wilayah berpikir tentang hal-hal mendasar kemanusiaan, apalagi di zaman disrupsi teknologi ini. Umumnya kekuatan nalar kita dikaitkan dengan kompetensi, seperti daya analisis ekonomi atau politik. Memang kemampuan itu tidak bisa dikesampingkan. Akan tetapi berpikir tentang makna kehidupan perlu mendapat ruang dalam keseharian manusia. Sehingga keberadaan kita di muka bumi ini akan punya makna yang mendasar. Tidak sekadar menjalankan tugas atau profesi secara efisien dan efektif saja. Ada sesuatu yang menjiwai kita, mengapa kita hidup di dunia ini.”
Prof. DR. H. Sutarto Hadi, M.Si, M.Sc (Rektor Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin)
“Kemajuan peradaban sebuah bangsa sangat dipengaruhi kemampuan berpikir orang-orang di dalamnya. Berpikir kritis dan jernih adalah keterampilan yang perlu terus menerus dipertajam. Buku ini memberikan pemantik bagi pembaca untuk melatih kemampuan berpikir. Semoga buku ini dapat membantu Indonesia menuju kemajuan.”
Tidak tersedia versi lain