Text
Bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah (berbasis integrasi)
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) ternyata membawa dampak positif maupun negatif dengan kompleksitas yang berbeda. Di antara dampak negatif perkembangan IPTEK adalah muncul perilaku salah suai (maladaptif) di kalangan peserta didik seperti: tawuran antar-pelajar, seks bebas, bulying, mencontek dalam ujian, penggunaan obat-obat terlarang, narkoba, dan lain sebagainya. Sangat front, karena perilaku tersebut di atas dilakukan individu-individu yang sedang dalam proses pendidikan (peserta didik). Ini menjadi indikasi bahwa proses pendidikan yang pencapaian tujuannya melalui proses pembelajaran di kelas, belum sepenuhnya mampu membentuk peserta didik sebagaimana diamanahkan dalam tujuan pendidikan nasional yaitu manusia yang cerdas, terampil, dan berbudi pekerti luhur (beriman dan bertakwa). Selain itu, potensi (fitrah) peserta didik sebagai individu seperti kecerdasan, bakat, minat, cita-cita, dan lain sebagainya juga belum terkembangkan dan tersalurkan secara optimal melalui proses pendidikan dan pembelajaran di kelas.
Untuk memecahkan berbagai persoalan di atas, penyelenggaraan pendidikan dan proses pembelajaran perlu bersinergi dengan pelayanan bimbingan konseling. Tujuan proses pendidikan dan pembelajaran tidak akan tercapai secara efektif tanpa adanya pelayanan bimbingan konseling (Juntika dan Sudianto, 2005). Optimalisasi pelayanan bimbingan konseling di sekolah dan madrasah perlu dilakukan untuk mencapai visi, misi, dan tujuan pendidikan dan proses pembelajaran di sekolah dan madrasah yang bersangkutan. Selain itu, implementasi pelayanan bimbingan konseling secara optimal di sekolah dan madrasah perlu didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia guru bimbingan konseling. Untuk itu, buku ini bisa menjadi rujukan bagi siapa saja yang sedang mempersiapkan diri menjadi tenaga bimbingan konseling di sekolah dan madrasah serta bagi praktisi bimbingan konseling lainnya.
Tidak tersedia versi lain