Text
Mata sayu itu bercerita
Dulu, 365 hari silam, seorang perempuan yang terjerat dalam dongeng-dongeng lelaki berhati malaikat merelakan dirinya tenggelam di Sungai Lematang Baginya, pertemuan mereka di Cigar Longue hanyalah solilokui luka. Dia tak menyesal, tapi juga tak sanggup melewati hujan yang turun begitu lama Akan ada pelangi usai hujan, itu andai-andai yang dia dengar sejak kecil dari neneknya, juga laki-laki yang mengaku malaikat itu. Dia menunggu, bilakah pelangi itu muncul? Atau menjelang tahun berganti baru? Dia akhirnya berhenti menunggu ketika musim demi musim hanya menurunkan kabut
Di dalam kereta yang membawanya memburu pelangi, dia teringat dengan wajah ibunya. Lalu dongeng ibunya tentang sebatang pohon yang tumbuh di belakang rumah membuat kaca-kaca di matanya pecah Hujan luruh bersama kenangan akan ketupat dan tumis Kangkung buatan ibunya dan cerita Bi Mar tentang laki-laki yang membuat hati perempuan itu lebam kian membuat dadanya sesak Ah, matanya semakin lembab Kenapa selalu ada kesedihan
dalam perpisahan? tanyanya. Sebelum dia menjawab, sebuah
dongeng sudah mengutuk dirinya menjadi sepasang
mata sayu yang bercerita.
Tidak tersedia versi lain