Hai sobat skansa, absen yuk sini yang sering pinjam buku di perpus.. Wahh mimin seneng banget loh ternyata anak skansa itu banyak yang suka baca buku ya.
Tau dari mana min??
Iya nih tiap hari perpusnya rame dan banyak yang pinjam buku pas jam istirahat, jadi nggak cuma ngadem, mainan sama tiduran aja di perpus.
Mimin mau tanya nih kalian kalo cari buku gimana caranya? langsung cari di rak, apa tanya ke pustakawan atau lewat OPAC? Terus tau nggak fungsinya nomer-nomer yang ada di pinggir rak?
Nah disini mimin mau kasih tau kalo buku-buku yang ada di rak itu sudah di urutkan sesuai dengan nomer klasifikasi menggunakan DDC. Dewey Decimal Classifications (DDC) adalah sebuah sistem klasifikasi perpustakaan yang diciptakan oleh Melvin Dewey pada tahun 1876 yang paling banyak dipakai perpustakaan di seluruh dunia dan sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.
Nomer klasifikasi buku digunakan untuk menentukan lokasi sesuai
dengan subjek atau jenis bukunya dan mempermudah temu kembali informasi. Pada bagian punggung buku terdapat label yang berisi angka, tiga huruf di bawah angka dan 1 huruf paling bawah, misal
153.2 - nomor lokasi buku sesuai
subjek (motivasi)
JER - 3 huruf nama pengarang
(Jerome Polin)
b - 1 huruf pertama judul buku
(buku latihan soal : mantappu
jiwa)
semua angka dan huruf-huruf itu merupakan bagian dari sistem klasifikasi. Pada rak buku juga diberi nomer klasifikasi agar buku tersusun dengan rapi sesuai dengan klasnya.
Gimana udah ada gambaran?? jadi buat kalian yang cari buku bisa tanya pustakawan, cari di OPAC atau bisa melihat nomer klasifikasi yang ada pada setiap rak buku. Setelah menarik buku letakkan pada keranjang buku, biar pustakawan yang menyusun di rak.
Semoga setelah ini nggak ada yang ngasal naruh buku di rak yang nggak sesuai nomer klasnya ya. Kalo bukunya sudah tersusun rapi di rak, untuk mencari buku yang diinginkan pun jadi lebih mudah.
Salam literasi
#libinfo
#perpusskansa