TITIP RINDU Di keramaian kolam aku kesepian/ Termenung saat bayangmu melintas/ Senyuman tawa riang candamu/ Bagai secawan anggur merah// Menerawang jauh pikirkanmu/ Bersama diakah di sana/ Masih sendirikah di sana/ Nestapa atau bahagiakah dirimu// Di pojok kolam ini/ saling sebut nama/ Tercipta kenangan indah// Biru warna air kolam renang/ Sebiru rinduku padamu/ Titip rinduku bila dia datang…
Seorang gadis melipat burung kertas dalam damai mega-mega di ufuk barat cakrawala digantungkannya burung-burung itu pada langit2 mimpinya yang akan ia gauli dimalam yang damai bersama rembulan ia hanya yakin, rembulan yang damailah yang setia mengamini mimpinya. sementara ia mencoba menghilangkan penatnya dari siangyang garang
PUISI SEMALAM Pilar-pilar kokoh berdiri Ungkap cerita lalu Ingin kutulis dalam bait puisi Seusai hujan sore tadi Iringi suara jangkrik malam ini Tampak untaian kata pada bait pertama dari 2 bait puisi berjudul Puisi Semalam. Puisi ini menggambarkan bagaimana diri akan selalu takjub akan kebasaran-Nya. Semua yang telah diciptakan-nya akan tersaji dan terungkap kembali sebagai pelajaran …
Ia tiada lain ingatan. Tiada lain ingatan yang tidak pernah berhasil dilemparkannya keluar dari dirinya sebab manusia pada akhirnya adalah ingatan belaka.
Cahaya mentari menembus awan. Melewati celah kecil. mengarah ke balik batu besar. di tempat itu terbaring luka. Dari hati yang pernah menemukan cinta. Sebatas fatamorgana. Mengisahkan hati sunyi sendiri. Ia tersesat karena intiusi. Ia terluka lagi da lagi. Dan semua ini. Tentang hati yang pernah tersakiti.
Selama laut masih bergelombang Dan moke masih terus dituang Mendampingi kunyahan sirih pinang Gelas-gelas akan tetap menengadah Mengharap jatuhnya tetes-tetes baru Melunasi luka-luka
“Sebagai aktivis dan seniman rakyat, Wiji Thukul memang dengan tepat menggambarkan keterwakilan kelas sosialnya. Pilihan untuk kemudian bergabung bersama petani, buruh, dan kaum miskin lainnya dalam semangat yang semakin menguat, bahwa segala bentuk kemiskinan itu bukanlah semata-mata hadiah dari kekuasaan Tuhan, akan tetapi peluang dan kesempatan itu telah dilahap oleh kekuasaan politik dan …
Menjelajahi puisi-puisi dalam kumpulan ini, terbayangkan dalam pikiran kita sejumlah hal. karena dalam dan melalui bahasa pilihannya, para penyair memang membangun sejumlah hal. Disamping refleksi emosional dan intelektual yang di timba dari sumur pengalaman individualnya tatkala bersemuka dengan realitas, juga dijumpai refraksi (tidak hanya refleksi) keadaan dan pengalaman yang ditimba dari su…
Selama ini kita tidak bisa menemukan sajak-sajak Chairil Anwar dalam satu buku. sebagian kita temukan dalam Deru Campur Debu dan Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus, sedangkan sebagian lagi kita jumpai dalam Tiga Menguak Takdir dan Chairil Anwar Pelopor Angkatan 45. Akan tetapi, sajak-sajak yang terdapat dalam pelbagai buku itu sekarang disatukan dalam Aku Ini Binatang Jalang. Sel…
Dengan sensitivitasnya yang luar biasa, Kahlil Gibran merajut sebuah kisah cinta tentang sepasang kekasih yang indah dan menggelora. Namun, cinta mereka bukanlah tanpa halangan. Tradisi, tabu, politik, dan ketidakadilan menjadi penghalang bagi keduanya untuk bersatu. Sederhana, tetapi penuh makna. Itulah yang membuat karya Gibran begitu dekat di hati pembacanya. Diterjemahkan secara langsung…
Aku bisa Kehabisan air mata Tapi tak pernah bisa Kehabisan cinta Mengapa tega Kau abadikan luka