Text
Bumi dan lukanya
“Kamu cantik dengan gaun putih itu, Senjani…”
Awalnya, aku sama sekali nggak akan menyangka kalau kita sama-sama akan melangkah ke tahap ini. Aku ngerasa terlalu banyak luka buat peluk kamu, Jan. aku nggak pernah tahu apa itu rumah, dan khawatir nggak bisa memberikan sebuah “rumah” yang layak buat kamu tinggali nanti.
“Aku pasti bisa sembuh, kan, Jan? Nggak, aku harus sembuh!”
Kamu selalu meyakinkan aku, kalau nggak perlu takut dengan kematian yang diucapkan oleh dokter. Kamu itu kayak obat, Jan. Obat yang nggak pernah bosan untuk aku minum, seberapa pun pahitnya itu.
Janj, janji, ya, buat nggak pernah tinggalin aku. Janji, ya, buat selalu bantu aku jadi sembuh. Aku emang nggak bisa menawarkan banyak hal buat kamu, tapi aku janji akan buat kamu bahagia sampai akhir napas aku…
“Bumi, sampai kapan pun kamu akan selalu hidup dan bernyawa di dalam hidupku.” -Senjani.
Tidak tersedia versi lain